Monday, December 28, 2015

Fitnah Akhir Zaman; Beriman Pagi Hari, Kafir di Sore Hari

SALAH satu sunnatullah yang berlaku pada manusia adalah banyaknya isyarat dan tanda yang mengiringi suatu kejadian. Peristiwa gunung meletus bisa diketahui dari turunnya beragam binatang buas dari puncak-puncak gunung. Gempa bumi bisa ditandainya banyaknya katak yang berkumpul di suatu tempat yang tidak sewajarnya. Gelombang tsunami bisa dilihat dari surutnya air laut secara tiba-tiba dalam kadar yang fantastis. Banjir bandang atau bencana alam lainnya pun para ilmuan sudah bisa memprediksi kejadiannya dengan melihat tanda dan isyarat yang mengiringinya. Begitulah kebijakan dan kemahaadilan Allah Subhanahu Wata’ala atas makhluk-Nya.

Bila untuk peristiwa bencana yang lazim terjadi Allah memberikan tanda-tanda agar manusia punya kesempatan menyelamatkan dirinya, tentunya untuk kiamat yang teramat dahsyat peristiwanya lebih layak untuk diberikan tanda dan isyaratnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam sebagai Nabi terakhir sudah memberikan banyak isyarat dan tanda menjelang dekatnya akhir zaman dan datangnya kiamat besar. Riwayat-riwayat itu bercerita tentang fitnah, petaka, huru-hara, peperangan dan pembunuhan.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا سُيُوفَكُمْ بِالْحِجَارَةِ فَإِنْ دُخِلَ يَعْنِي عَلَى أَحَدٍ مِنْكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ

“Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat ada fitnah-fitnah seperti sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir, sebaliknya pada sore hari seseorang dalam keadaan beriman, namun dipagi hari ia dalam keadaan kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berjalan cepat. Maka, patahkan busur kalian, putus-putuslah tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan batu, jika salah seorang dari kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia bersikap seperti anak terbaik di antara dua anak Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil–pent).”  [HR. Abu Dawud (4259), Ibnu Majah (3961) Al-Fitan, Ahmad (19231), dan Hakim]

Dalam sebuah hadits disebutkan: “Ketahuilah, sesungguhnya fitnah itu dari sini, fitnah itu dari sini, dari arah terbitnya tanduk setan.”  [HR. Bukhari (3279) Bad’ul-Khalqi, Muslim Al-Fitan wa Asyrathu’s-Sa’ah]

Secara bahasa fitnah bisa bermakna ujian, cobaan, bala’, bencana dan siksaan. Pada riwayat di atas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam memberikan peringatan kepada umatnya agar mewaspadai adanya fitnah yang bisa menggoncang keimanan mereka.

Penggambaran fitnah laksana potongan malam yang amat pekat itu menunjukkan betapa berat dan berbahayanya fitnah itu. Ini merupakan peringatan penting bagi setiap Muslim, bahwa banyaknya fitnah yang menyebabkan seseorang murtad merupakan tanda dekatnya akhir zaman.

Tentang fitnah yang bisa membuat kaum Muslimin terperosok pada kekufuran setelah keimanannya diperkuat dalam riwayat yang menjelaskan tentang kemunculan fitnah duhaima’. Riwayat tentang fitnah duhaima’ bercerita tentang masa-masa yang akan dihadapi oleh kaum Muslimin menjelang keluarnya Dajjal untuk menebar fitnah dan huru-hara.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Setelah itu akan terjadi fitnah Duhaima’, yang tidak membiarkan seorang pun dari umat ini kecuali akan ditamparnya dengan tamparan yang keras. Ketika orang-orang mengatakan, “Fitnah telah selesai”, ternyata fitnah itu masih saja terjadi. Di waktu pagi seseorang dalam keadaan beriman, namun di waktu sore ia telah menjadi orang kafir. Akhirnya manusia terbagi menjadi dua golongan: golongan beriman yang tidak ada kemunafikan sedikit pun di antara mereka, dan golongan munafik yang tidak ada keimanan sedikit pun di antara mereka. Jika hal itu telah terjadi, maka tunggulah munculnya Dajjal pada hari itu atau keesokan harinya.”  [HR. Abu Dawud no. 3704, Ahmad no. 5892, dan Al-Hakim no. 8574. Dishahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi]

Hadits di atas mengisyaratkan hakikat fitnah Duhaima’ akan meluas mengenai seluruh umat ini. Meskipun manusia menyatakan fitnah tersebut telah berhenti, ia akan terus berlangsung dan bahkan mencapai puncaknya.

Beliau menerangkan tentang efek yang ditimbulkan oleh fitnah ini, yaitu munculnya sekelompok manusia yang di waktu pagi masih memiliki iman, namun di sore hari telah menjadi kafir. Ini merupakan sebuah gambaran tentang kedahsyatan fitnah tersebut. Fitnah ini akan mencabut keimanan seseorang hanya dalam bilangan hari, dan ini juga merupakan sebuah gambaran betapa cepatnya kondisi seseorang itu berubah.

Tentang hakikat dari fitnah ini, ada dua gambaran yang paling mendekati bentuknya, yaitu fitnah demokrasi sekuler liberal dan fitnah perang global melawan terorisme. Kedua fenomena ini adalah wujud yang paling mendekati semua ciri yang termuat pada fitnah Duhaima’.

Kedua fitnah ini pula yang paling berpotensi menjadikan seorang masih beriman di pagi hari namun tanpa sadar menjadi kafir di sore hari.

Mengapa demikian?

Jika fitnah kegelapan Duhaima’ itu ada pada ideologi demokrasi sekuler, maka fenomena yang paling nyata pada fitnah ini adalah penolakan terhadap hukum Allah. Seorang yang masuk dalam perangkap fitnah ini bisa tervonis kafir lantaran menolak syari’at Allah dan menjadikan suara mayoritas yang menentang hukum Allah sebagai dasar hukum yang konstitutif.

Sedangkan pada kasus perang global atas terorisme maka mereka yang masuk dalam barisan musuh musuh Allah untuk memerangi kaum Muslimin bisa terancam vonis kafir. Sebab hakikat perang atas terorisme yang disuarakan oleh Amerika dan sekutunya adalah perang terhadap syari’at Islam dan penegakknya. Maka, siapapun yang bergabung dalam barisan musuh untuk memerangi kaum Muslimin, sungguh ia telah melakukan hal-hal yang membatalkan keislamannya.

Demikanlah dahsyatnya fitnah Duhaima’, fitnah akhir zaman yang membuat orang berbolak balik hatinya. Ekstrimnya, mereka yang terperangkap dalam fitnah ini pagi hari masih membaca Al-Qur’an di masjid, namun di sore hari sudah melakukan kebaktian di gereja. Di pagi hari masih menutup aurat dengan jilbabnya, namun di sore hari sudah berganti pakaian ala artis barat yang menyingkat auratnya.

Betapa cepatnya perubahan keimanan itu; pagi beriman sore kafir. Orang Jawa bilang; pagi dele sore tempe. Wallahu a’lam bish shawab.*

Oleh: Abu Fatiah Al-Adnani
Dipublikasikan: Hidayatullah.com

Wednesday, December 23, 2015

Tujuan Memperingati Maulid agar Umat Islam Reborn To Sunnah, Trus Bakar Kembang Api?

Bismillahirrahmirrahim ... Terlepas dari Pro dan Kontra terkait Hukum Syariah terkait Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, saya menghargai pendapat keduanya.

Tapi ada fenomena yang menurut saya sudah "keblinger" dimana orang-orang memperingati Maulidan dengan menyalakan Kembang Api dan juga Petasan. Kembang Api seolah menjadi tren terutama untuk peringatan di sekitar Jakarta dan sekitar, dan akan tetapi sudah mulai menyebar seperti ke daerah saya di Cianjur. Padahal tradisi seperti ini tidak pernah dilakukan setahu saya, semenjak saya kecil dan dewasa. Menyalakan Kembang Api terjadi beberapa waktu belakangan saja.

Padahal jika dilihat dari tujual awal pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah kurang lebih sebagai berikut:

Ada beberapa pendapat tentang siapa yg pertama kali mencetuskan peringatan kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad saw. Pendapat pertama adalah bahwa Shalahuddin Al Ayyubi yg pertama kali memulainya. Hal ini dikarenakan melihat kondisi muslimin pada waktu itu semakin jauh dengan sunnah-sunnah Rasullah saw. Di sisi lain, pada saat itu sedang terjadi Perang Salib. Dimana para tentara salibis setiap saat siap untuk menyerang pasukan muslimin. 
Kemudian Shalahuddin Al Ayyubi ber-ijtihad mengadakan peringatan hari lahir Rasulullah saw dengan tujuan mengembalikan kondisi ruhiyah dan ghirah kaum muslimin saat itu serta menumbuhkan sunnah-sunnah yang mulai memudar dan juga semangat juang dalam berjihad menegakkan kalimatullah.
Pendapat kedua menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al Muzhaffar (1229-1244), seorang sultan dari Dinasti Ayyubiyah. Menurut Ibnu Katsir, Sultan Al Muzhaffar adalah seorang pemberani, pahlawan, alim (berilmu) dan juga pemimpin yg adil.
Sama seperti halnya Shalahuddin Al Ayyubi, tujuan dasar dari dibuatnya perayaan maulid Nabi Muhammad saw oleh Sultan Al Muzhaffar adalah untuk mengembalikan kembali kondisi ruhiyah kaum muslimin yg pada saat itu terpaut jauh dari Rasulullah saw, para sahabat serta tabi'in sekitar 6 abad. Mengenalkan kembali sirah nabawiya. Mengenalkan kembali bagaimana akhlak Sang Baginda. Dan tentu saja, sunnah-sunnahnya.
Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya, Sultan Al Muzhaffar seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits, ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya. Sultan tentu saja mengundang bahkan mewajibkan rakyatnya untuk hadir. Menyimak dan mendengarkan paparan para ulama yg hadir mengenai kehidupan dan sunnah Baginda Rasulullah Muhammad saw seraya bershalawat kepadanya.
Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan rakyatnya yang akan hadir dalam perayaan maulid Nabi tersebut. Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al Muzhaffar tersebut. Dikarenakan tujuan dasarnya adalah mengembalikan kecintaan kepada Rasulullah Muhammad saw dan dengan kecintaan kepada Rasul-Nya, umat Islam semakin bertaqwa kepada Allah swt dan menghidupkan sunnah-sunnahnya.
Dan kemudian, tradisi ini berlangsung hingga sekarang di berbagai belahan dunia. Sekali lagi, tradisi ini berlangsung di berbagai belahan dunia. Bukan hanya di Indonesia.
bagi yg merayakan Maulid Nabi, mari menengok kembali niat dan amal kita. Apakah terjerumus ke dalam hal yg berlebih-lebihan atau tidak? Apakah ada unsur kemusyrikan atau tidak? Adakah hal yg dilanggar secara syari'at atau tidak? Karena sejatinya, peringatan Maulid Nabi memang bukan sunnah dari Rasulullah saw dan para sahabatnya. Melainkan ijtihad yg baik. Kita kembalikan niat kita bahwa memperingati lahirnya Rasulullah Muhammad saw adalah untuk menggelorakan kembali kecintaan kita kepada Rasulullah saw dan berbagai sunnah-sunnahnya.
Artinya, jika Rabi'ul Awwal ini adalah sebuah momen awal, maka mestinya di bulan-bulan selanjutnya setelah Rabi'ul Awwal, kecintaan kita kepada Rasulullah saw, semangatnya kita untuk selalu menjaga dan mengamalkan sunnah-sunnahnya, semangat kita untuk menghidupkan berbagai ibadah dan ketaatan kepad Allah swt, semangat kita dalam membela Islam dan kaum muslimin, mestinya semakin menggelora.
Bukankah kita, orang-orang yg beriman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah bersaudara?
Jangan biarkan hati kita dipenuhi saling benci kepada sesama saudara dikarenakan kegemaran kita saling berdebat yg tiada gunanya (Azzam Mujahid Izzulhaq)

Jadi membakar petasan dan kemban Api tidak mempunyai urgensi apa-apa, karena prilaku tersebut tidak mengarahkan Umat Islam untuk lebih dekat dengan Syariat. Akan tetapi hanya prilaku sia-sia dan menyerupai kelakuan orang kafir (Tasyabuh). Terkait Hukum membakar Petasan dan Kembang Api, MUI DKI Jakarta sudah mengeluarkan fatwanya, yang bisa dilihat secara detail di Fatwa MUI Jakarta: Terkait Memasang Kembang Api dan Petasan

Dan berikut kutipan fatwanya:
Memutuskan:

Dengan bertawakkal kepada Allah SWT dan memohon ridha-Nya, sesudah mengkaji permasalahan tersebut dari al-Qur’an, Sunnah dan pendapat (qaul) yang mu’tabar, menyempurnakan dan menetapkan fatwa tentang Hukum Petasan dan Kembang Api (Fatwa MUI No. 31 Tahun 2000, penyempurnaan fatwa tanggal 24 Ramadhan 1395/30 Sep.1975), sebagai berikut: 1. Membakar, menyalakan atau membunyikan petasan dan kembang api dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru dan Walimah (Resepsi), seperti yang dilakukan oleh umat Islam khususnya warga DKI Jakarta, atau menjadi bagian dalam ritual ziarah di TPU Dobo, adalah suatu tradisi atau kebiasaan buruk yang sama sekali tidak terdapat dalam ajaran Islam, bahkan merupakan suatu perbuatan haram yang sangat bertentangan dan dilarang ajaran Islam. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tradisi membakar, menyalakan atau membunyikan petasan dan kembang api adalah bersumber dari kepercayaan umat di luar Islam untuk mengusir setan yang dianggap mengganggu mereka. Hal ini jelas merupakan suatu kepercayaan yang bertentangan dengan Aqidah Islam. Padahal Islam memerintahkan umatnya untuk menghindari kepercayaan yang bertentangan dengan Aqidah Islam, karena hai itu dinilai sebagai langkah setan dalam menjerumuskan umat manusia, sebagaimana difirmankan dalam QS. Al-Nur Ayat 21

Fatwa MUI Jakarta: Terkait Memasang Kembang Api dan Petasan

Bismillahirrahmanirrahim
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta dalam rapatnya pada tanggal 13 Ramadhan 1431 H. bertepatan dengan tanggal 23 Agustus 2010 M, yang membahas tentang Hukum Petasan dan Kembang Api* yang dibakar dan dinyalakan di TPU Dobo di Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta Utara, berdasarkan rekomendasi Palang Merah Indonesia (PMI), setelah:

Menimbang:
1. Hasil penelitian Tim Pengkaji MUI DKI Jakarta
2. Hasil penelitian sejarah dan sosial budaya terhadap persepsi dan perilaku publik berkaitan dangan makam eks TPU Dobo
3. Hasil Kajian Tim Syari’ah dan Komisi Fatwa MUI Provinsi DKI Jakarta

Mengingat:
1. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Majelis Ulama Indonesia (PD/PRT MUI)
2. Pokok-Pokok Program Kerja MUI Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010 – 2015
3. Pedoman Penetapan Fatwa MUI

Memperhatikan:
1. Rekomendasi Palang Merah Indonesia (PMI)
2. Saran dan pendapat para peserta rapat Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 13 Ramadhan 1431 H. bertepatan dengan tanggal 23 Agustus 2010 M, tentang Hukum Petasan dan Kembang Api

Memutuskan:
Dengan bertawakkal kepada Allah SWT dan memohon ridha-Nya, sesudah mengkaji permasalahan tersebut dari al-Qur’an, Sunnah dan pendapat (qaul) yang mu’tabar, menyempurnakan dan menetapkan fatwa tentang Hukum Petasan dan Kembang Api (Fatwa MUI No. 31 Tahun 2000, penyempurnaan fatwa tanggal 24 Ramadhan 1395/30 Sep.1975), sebagai berikut:

1. Membakar, menyalakan atau membunyikan petasan dan kembang api dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru dan Walimah (Resepsi), seperti yang dilakukan oleh umat Islam khususnya warga DKI Jakarta, atau menjadi bagian dalam ritual ziarah di TPU Dobo, adalah suatu tradisi atau kebiasaan buruk yang sama sekali tidak terdapat dalam ajaran Islam, bahkan merupakan suatu perbuatan haram yang sangat bertentangan dan dilarang ajaran Islam. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tradisi membakar, menyalakan atau membunyikan petasan dan kembang api adalah bersumber dari kepercayaan umat di luar Islam untuk mengusir setan yang dianggap mengganggu mereka. Hal ini jelas merupakan suatu kepercayaan yang bertentangan dengan Aqidah Islam. Padahal Islam memerintahkan umatnya untuk menghindari kepercayaan yang bertentangan dengan Aqidah Islam, karena hai itu dinilai sebagai langkah setan dalam menjerumuskan umat manusia, sebagaimana difirmankan dalam QS. Al-Nur [24]:21:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ 
بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. [QS. An-Nur[24]:21.]

b. Membakar, menyalakan atau membunyikan petasan dan kembang api merupakan pemborosan (tabdzir) terhadap harta benda yang diharamkan Allah, sebagaimana difirmankan dalam surat al-Isra’ [17]: 27:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [QS. Al-Isra’ [17]: 27]

c. Membakar, menyalakan atau membunyikan petasan dan kembang api sangat membahayakan jiwa, kesehatan, dan harta benda (rumah, pabrik, dan lain-lain). Padahal agama Islam melarang manusia melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sebagaimana difirmankan dalam surat al-Baqarah, 195:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah [2]:195.)

Demikian juga sabda Rasulullah SAW, sebagai berikut:

لَا ضَرَرَ وَ لَا ضِرَارَ
“(Kamu) tidak boleh membuat bahaya bagi dirimu sendiri dan juga tidak boleh membuat bahaya bagi orang lain”.

d. Membakar, menyalakan atau membunyikan petasan dan kembang api bahayanya (mudharat) lebih besar dari pada manfaatnya (kalau ada manfaatnya). Padahal di antara ciri-ciri orang muslim yang baik adalah orang yang mau meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebagaimana didasarkan pada makna umum ayat Al-Qur’an sebagai berikut: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.”
Dan hadits Rasulullah SAW:

مِنْ حُسْنِ الإِسْلَامِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ (رواه مالك
 
“Di antara ciri-ciri orang muslim yang baik adalah orang yang mau meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat”.

2. Sehubungan dengan haramnya membakar atau menyalakan petasan dan kembang api, maka haram pula memproduksi, mengedarkan dan memperjualbelikannya. Hal ini didasarkan pada Kaidah Ushul Fiqh:

لِلْوَسَائِلِ حُكْمُ المـَقَاصِدِ
“Sesuatu yang menjadi sarana, hukumnya mengikuti sesuatu yang menjadi tujuan.”

KOMISI FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA DKI JAKARTA

Ketua,                                                                                 Sekretaris,
ttd                                                                                             ttd
KH. Syariffudin A. Ghani, MA                                Dr. H. Fuad Thohari, MA

Mengetahui,
Ketua Umum,                                                              Sekretaris Umum,
ttd                                                                                              ttd
KH. Munzir Tamam, MA                                       Dr. H. Samsul Ma’arif, MA

*Fatwa ini adalah penyempurnaan atas Seruan MUIDKI Jakarta kepada Umat Islam Ibu Kota Sekitar Pemasangan Petasan, tanggal 24 Ramadhan 1395 H/30 September 1975 M dan Fatwa MUI DKI Jakarta tanggal 29 Rabi’ul Akhir H. bertepatan dengan tanggal 31 Juli 2000 M yang ditandatangani oleh Prof. KH. Irfan Zidny, MA dan KH. M. Hamdan Rasyid, MA .

Sumber: muidkijakarta.or.id

Tuesday, December 22, 2015

10 Tanda Datangnya Hari Kiamat

Dari Hudzaifah bin Usaid Al Ghifari Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperhatikan kami sewaktu kami saling berbincang. Beliau bertanya, ‘Apa yang sedang kalian perbincangkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami menyebutkan hari kiamat.’ Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kamu melihat sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebut asap, Dajal, binatang, terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya (sebelah Barat), turunnya Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga longsor besar, longsor di Timur, longsor di Barat, dan longsor di semenanjung Arab. Yang akhir yang demikian itu adalah keluarnya api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mahsyar mereka.’ (HR. Muslim no. 2901)

1. Keluarnya Dajjal
Dajjal adalah seorang laki-laki dari anak cucu  Adam ‘Alaihis Salam. Muncul di akhir zaman dan mengaku memiliki sifat rububiyah. Keluar dari Timur dari Khurasan. Kemudian ia berjalan di muka bumi, maka ia tidak meninggalkan satu negeri kecuali ia memasukinya, kecuali Masjidil Aqsha, Tursina, Makkah dan Madinah, ia tidak bisa memasukinya; karena malaikat menjaganya. Turun di danau asin, maka kota Madinah bergetar tiga kali, keluar darinya setiap orang kafir dan munafik.
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Kami sedang duduk di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu beliau menyebutkan fitnah, beliau banyak menyebutnya sehingga menyebutkan fitnah ahlaas. Ada yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah fitnah ahlaas itu?’ Beliau menjawab, ‘Ia adalah lari dan perang.’ Kemudian fitnah as-saraa, asapnya dari bawah dua kaki seorang laki-laki dari ahli baitku. Dia mengaku bahwa dia dariku dan dia bukanlah dariku, sesungguhnya wali-wali (kekasih-kekasihku) adalah orang-orang yang bertaqwa. Kemudian manusia berdamai di atas seorang laki-laki seperti pinggul di atas tulang rusuk. Kemudian fitnah Duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali menamparnya satu tamparan. Apabila dikatakan: berakhir fitnah tersebut malah semakin panjang. Jadilah pada saat seseorang pagi hari beriman dan sore hari menjadi kafir sehingga jadilah manusia ke kemah-kemah, kemah iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kemah nifak yang tidak ada iman padanya. Apabila sudah seperti itu, maka tunggulah Dajjal dari harinya atau besoknya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 6168. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 974 dan Abu Daud no 4242 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Abi Daud no. 3568)

Fitnah Dajjal
Keluarnya Dajjal adalah fitnah besar disebabkan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan bersamanya berupa perkara-perkara di luar kebiasan yang besar, yang membingungkan akal. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa bersamanya ada surga dan neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Dan sesungguhnya bersamanya ada gunung roti, sungai air. Dia menyuruh langit (untuk menurunkan hujan) maka turunlah hujan. Menyuruh bumi (untuk menumbuhkan tumbuhan) maka tumbuhlah tumbuhan. Perbendaharan bumi mengikutinya. Melewati bumi dengan kecepatan besar seperti hujan bila dibawa angin.
Dia menetap di bumi selama empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu Jum’at, dan semua harinya seperti hari-hari kita. Kemudian dia dibunuh oleh Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam di sisi pintu ludd di Palestina.

Sifat Dajjal
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperingatkan kita dari mengikuti Dajjal atau membenarkannya. Beliau menjelaskan kepada kita sifat-sifatnya agar kita berhati-hati darinya. Menjelaskan bahwa ia seorang laki-laki, muda, berkulit merah, buta sebelah matanya, tidak mempunyai anak, tertulis di antara kedua matanya ‘kafir’ yang bisa dibaca setiap muslim.
Dari ‘Ubadah bin ash Shamit Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting, buta sebelah mata, terhapus mata, tidak menonjol dan tidak bermata cekung. Jika disamarkan kepadamu, maka ketahuilah bahwa Rabb kamu Subhanahu wa Ta’ala tidak buta sebelah matanya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 23144 dan ini lafadznya. Abu Daud no 4320, Shahih Sunan Abu Daud no.3630)

Tempat keluarnya Dajjal
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan padanya…: ‘Sesungguhnya ia keluar celah-celah di antara Syam dan Iraq. Berbuat kerusakan di kanan dan di kiri.’ (HR. Muslim no 2937.)
Tempat-tempat yang tidak bisa di masuki Dajjal
  1. Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak ada satu kota melainkan akan diinjak oleh Dajjal kecuali Makkah dan Madinah.’ (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 1881, dan Muslim no. 2942)
  2. Dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan tentangnya ia berkata:… dan ia tidak bisa mendekati empat masjid: Masjidil Haram, masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjidil Aqsha.’ (Shahih, HR. Ahmad no/ 24085. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 2934)
Pengikut-pengikut Dajjal
Kebanyakan pengikut Dajjal adalah kaum Yahudi, Ajam (bangsa selain arab), Turki, dan berbagai manusia, kebanyakannya dari bangsa Arab badui dan wanita.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Yang mengikuti Dajjal dari Yahudi Asfahan sebanyak 70.000 orang, mereka memakai jubah hijau (yang biasa dipakai ulama Persia).’ (HR. Muslim no. 2944.)
Menjaga dari fitnah Dajjal
Hal itu dengan cara beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berlindung dari fitnah Dajjal di dalam shalat secara khusus dan berlari darinya: “Barang siapa yang hapal sepuluh ayat dari permulaan surah Kahfi niscaya ia dipelihara dari Dajjal.” Dan dalam satu lafazh: ‘Barang siapa yang menemuinya dari kamu, maka hendaklah ia menbaca pembuka surah Al Kahfi.” (HR. Muslim no. 8009 dan no. 2937)

2. Turunnya Isa bin Maryam
Setelah Dajjal keluar dan berbuat kerusakan di muka bumi, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam. Beliau turun ke bumi di sisi menara putih sebelah Timur Damaskus, meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap dua orang malaikat, lalu ia membunuh Dajjal, berhukum dengan hukum Islam, mematahkan salib, membunuh babi, meletakkan pajak, harta melimpah ruah dan hilangnya permusuhan. Dia menetap selama tujuh tahun dan tidak ada permusuhan di antara manusia. Kemudian ia meninggal dunia dan kaum muslimin menshalatkannya.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim angin dingin yang baik dari arah Syam (Siria) maka tidak tersisa lagi seseorang di atas muka bumi yang di hatinya masih ada sedikit kebaikan atau iman melainkan ia mematikannya. Dan tersisalah manusia-manusia yang jahat secepat burung (dalam melampiaskan syahwat dan kejahatannya) dan watak binatang buas (dalam kezaliman dan permusuhan). Melakukan persetubuhan sebagaimana yang dilakukan keledai. Kemudian syetan memerintahkan mereka menyembah berhala, dan atas mereka terjadi hari kiamat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diriku berada di Tangan-Nya, sudah dekat bahwa turun padamu Ibnu Maryam ‘Alaihis Salam sebagai pemimpin yang adil. Ia mematahkan salib, membunuh babi, meletakkan pajak, harta melimpah sehingga tidak ada seseorang yang menerimanya, sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan apa yang ada di dalamnya.”
Kemudian Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh berkata: Bacalah jika kamu menghendaki:
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An-Nisaa`:159) (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari 3448 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 155.)

3. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua umat yang besar dari keturunan Adam ‘Alaihis Salam. Mereka adalah laki-laki yang kuat, tidak ada seorang pun yang mampu melawan mereka. Keluarnya mereka termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Mereka berbuat kerusakan di muka bumi, kemudian Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya berdoa untuk kebinasaan mereka, maka mereka semuanya mati.
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al Anbiyaa`:96)
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang Dajjal dan bahwa sesungguhnya Isa ‘Alaihis Salam membunuhnya di pintu Ludd… -dan di dalamnya-: ‘Tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepada Isa ‘Alaihis Salam: ‘sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada seseorang pun yang bisa melawan mereka. Maka jagalah hamba-hamba-Ku ke (Gunung) Thur.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Yang terdepan dari mereka melewati danau Thabariyah, lalu minum semua yang ada padanya. Dan lewat yang akhir dari mereka, mereka berkata,’Sungguh di tempat ini pernah ada air.’ Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya dikepung sehingga kepala sapi lebih baik bagi salah seorang dari mereka dari seratus dinar bagi salah seorang dari kalian pada hari ini (karena sangat kelaparan-pent). Maka Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya berdoa. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat di leher mereka, lalu mereka semua terbunuh seperti matinya satu jiwa. Kemudian turunlah Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya ke bumi….” (HR. Muslim no. 2937)
Setelah turunnya Isa dan para sahabatnya ke bumi, beliau ‘Alaihis Salam berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim burung-burung yang membawa Ya’juj dan Ma’juj dan melemparkan mereka di tempat yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan untuk membersihkan bumi. Kemudian turunlah berkah di muka bumi, nampaklah sayuran dan buah-buahan, dan terasa berkah pada tumbuhan dan hewan.

4,5,6 Tiga Peristiwa Terbenamnya Tanah (Longsor)
Tiga peristiwa longsor besar termasuk tanda-tanda hari kiamat yang besar, yaitu longsor di Timur, longsor di Barat, dan longsor di Semenanjung Arab. Ini belum terjadi.

7. Kabut Asap
Munculnya kabut di akhir zaman termasuk tanda-tanda hari kiamat yang besar.
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia.Inilah azab yang pedih, (QS. Ad-Dukhaan:10-11)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, ‘Bersegeralah beramal shalih (sebelum) enam perkara: terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya (sebelah Barat)atau kabut atau Dajal atau binatang atau kematian atau hari kiamat.” (HR. Muslim no. 2947)

8. Terbitnya Matahari Dari Sebelah Barat
Terbitnya matahari dari sebelah Barat termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Ia adalah tanda besar pertama yang memberitahukan perubahan kondisi alam atas. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah sebagai berikut:
Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. …”. (QS. Al An’aam:158)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga terbit matahari dari sebelah Barat. Apabila matahari telah terbit dari sebelah Barat semua manusia beriman, maka pada hari itu: “tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS. Al An’aam:158). (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 4635 dan Muslim no. 157 dan ini adalah lafazhnya.)
Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya pertama-tama tanda hari kiamat yang keluar adalah terbitnya matahari dari sebelah Barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu dhuha. Apapun juga dari keduanya yang lebih dulu dari yang lain, maka yang lain itu akan menyusul dalam waktu dekat.” (HR. Muslim no.2942)

9. Keluarnya Binatang Melata
Keluarnya binatang melata di akhir zaman sebagai tanda sudah dekatnya hari kiamat. Ia keluar, lalu memberi tanda kepada manusia di atas hidung mereka. Mengekang hidung orang kafir dan menerangi wajah orang yang beriman. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah:
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (QS. An-Naml:82)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Apabila telah keluar tiga perkara niscaya tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya: terbitnya matahari dari sebelah Barat, Dajjal, dan binatang melata dari bumi.” (HR. Muslim no. 158)

10. Keluarnya Api Yang Menggiring Manusia
Itu adalah api besar dari Timur, dari Yaman, dari dasar Adan. Ia adalah akhir tanda-tanda hari kiamat yang besar dan tanda pertama yang mengabarkan terjadinya hari kiamat. Ia keluar dari Yaman, kemudian tersebar di bumi dan menggiring manusia ke bumi mahsyar di Syam.

Tata cara api menggiring manusia
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, ‘Manusia digiring menurut tiga cara: senang, takut, dua di atas unta, tiga di atas unta, empat di atas unta, sepuluh di atas unta. Api yang menggiring selain mereka. Api tersebut tidur qailulah (di pagi hari) bersama mereka di tempat mereka tidur dan bermalam bersama mereka di tempat mereka bermalam. Berpagi-pagi bersama mereka di tempat mereka berpagi-pagi, dan bersore-sore bersama mereka di tempat mereka bersore-sore.” (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 6522 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 2861)

Awal Tanda Hari Kiamat
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Abdullah bin Salam Radhiyallahu ‘Anh tatkala masuk Islam, ia bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang beberapa masalah. Di antaranya: apakah pertama-tama tanda hari kiamat? Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Adapun pertama-tama tanda hari kiamat adalah adanya api yang menggiring manusia dari Timur ke Barat.“( HR. Al Bukhari no. 3329)

Tanda-tanda yang terus menerus dan  perubahan keadaan
  1. Apabila telah nampak salah satu tanda hari kiamat yang besar, niscaya tanda-tanda yang lain mengikutinya, sebagian mengikuti yang lain, seperti sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Tanda-tanda (hari kiamat itu bagaikan) manik-manik yang disusun dengan benang (kawat, tali). Apabila benang itu terputus, niscaya sebagiannya mengikuti yang lain.” (Shahih. HR. Al Hakim no. 8639. lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 1762)
  2. Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga tidak dikatakan lagi di muka bumi ‘Allah, Allah.’ (HR. Muslim no. 148)
  3. Dari Huzaifah bin Al Yaman Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,’Tidak terjadi hari kiamat sehingga orang paling bahagia di dunia adalah Luka’ bin Luka‘ (hamba yang bodoh anak hamba yang bodoh). (Shahih. HR. at-Tirmidzi no 2209, Shahih Sunan Tirmidzi no. 1799)
Sumber: Fimadani.com

Friday, December 18, 2015

Insah Dakwah Namun Malas Menuntut Ilmu

Sebuah tulisan yang sangat menohok saya, yang notabene sering share Tulisan (kebanyakan Copy dan Paste). Baik terkait masalah Agama atau lainnya :). Dimana Ustadz Musdar Bustamam Tambusai (Praktisi Rukyah dan Thibun Nabawi) mengingatkan saya sebagai Muslim untuk tidak jemu menuntut Ilmu. Yang mana sering kali kita beranggapan bahwa hadir di Majelis Ilmu dengan isi materi yang gitu-gitu saja dan kita pernah mendengar sebelumnya, sehingga membuat saya enggan menghadirinya. Padahal Perkara Agama adalah sesuatu yang dilakukan seumur hidup dari kita lahir sampai masuk liang Kubur. Jadi untuk konsisten melakukan semua perkara Agama kita harus juga konsisten menuntut Ilmu. Yang padahal kalau kita bandingkan lagi waktu menuntut Ilmu dengan aktivitas hidup kita yang kaitannya semisal hobby, porsinya jauh banget.

Intinya kewajiban kita menuntut Ilmu seperti yang disampaikan Rasulullah SAW:

طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَىْ كُلِّ مُسْلِمٍ  
" Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim" (H.R. Ibnu Majah)

Berikut Tulisan beliau:
Hari ini, ada orang yg sebagai insan dakwah tapi ingin senang dalam perjuangannya ...
Hari ini, ada orang yg mengteaku sebagai insan dakwah tapi ingin senang dalam perjuangannya... Memancing ....
***
Main bola atau futsal ...
Main sepeda gunung ...
Mendaki gunung ...
Manjat tebing ...

dan sebagainya, berjam-jam, berhari-hari ...
Luar biasa tahan dan senang hat i...
Tapi mendengar pengajian ...
Menghadiri ta'lim ...
Membaca buku ...
dan kegiatan menambah ilmu lainnya, hanya hitungan jam, bahkan menit..
Luar biasa malas dan susah hati ...
Dia mengaku aktivis dakwah, apa sih yg didakwahkan ?
Ilmunya dari zaman nol sampai sekarang tidak pernah di update...
Bacaan al-Qur'annya dari zaman nol sampai saat ini masih sama saja...
Diajak belajar, dia bilang kajiannya itu-itu saja...
Diajak mengaji, dia bilang bab-nya hanya thaharah saja...
Hanya kesombongan yg membuat seseorang jauh dari limpahan ilmu !!!
Dia selalu bahagia dengan kebodohan karena dirinya merasa sudah pandai!

Tuesday, December 15, 2015

Dilema Melihat Jamaah Mesjid Berselisih Paham Terkait Perkara Cabang dalam Hal Agama

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarahatuh

Kemarin baca artikel dari Hidayatullah.com yang berjudul: Salah Menyikapi yang Furu’ Penyebab Rusaknya Persatuan dengan isi sebagai berikut:

Persatuan antar kelompok Islam khususnya di Indonesia dinilai masih sulit tercapai manakala dalam realitanya masih banyak umat Islam yang menjadikan hal yang Furu’ dalam agama sebagai prinsip persatuan.
Demikian disampaikan Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, Pengurus Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Jawa Timur, pada Muhadloroh Ilmiah dengan tema “Pererat Ukhuwah Perkokoh Akidah Umah” di Masjid Manarul Ilmi Kampus ITS Surabaya, Ahad, (13/12/2015).

“Masih banyak yang menjadikan perbedaan furu’ sebagai prinsip persatuan, sehingga yang ushul justru terabaikan,” jelasnya.

Bahkan, menurut Mudzoffar, banyak muslim di Indonesia dalam menentukan siapa yang termasuk saudaranya hanya melihat dari hal praktek ibadahnya saja.

“Kalau sholatnya beda berarti bukan saudara, padahal masing-masing punya hujjah. Sibuk menilai perbedaan furu’ orang lain, tapi lupa sama yang tidak sholat,” katanya.

Padahal, terang Mudzoffar, para ulama dahulu dalam berukhuwah madzhabnya tidak hanya empat, zaman itu madzhab yang ada sebanyak jumlah ulama pada saat itu.

“Kita sekarang tinggal empat, itupun ributnya luar biasa,” ungkap Anggota Dewan Syariah Griya Al-Qur’an ini.

Mudzoffar mencontohkan bagaimana perbedaan madzhab bukanlah suatu perbedaan yang mengundang konflik dan merusak ukhuwah sesama muslim. Ia menceritakan, pada saat Imam Syafi’i tinggal di Baghdad. Suatu ketika Imam Syafi’i dipersilahkan oleh jamah madzhab Hanafi untuk menjadi imam sholat di masjid Abu Hanifa, dan waktu itu, lanjut Mudzoffar, jamaah madzhab Hanafi sudah bersiap untuk ikut qunut. Namun ternyata Imam Syafi’i justru tidak menggunakan qunut, dengan alasan untuk menghormati Abu Hanifa.

“Imam Syafi’i menjawab, ‘apakah patut saya sholat di masjid abu hanifa, lantas saya menyalahi madzhab ini’. Padahal dalam madzhab Syafi’i qunut hukumnya sunnah mua’kadah yang kalau ditinggalkakn diganti dengan sujud syahwi,” jelasnya.

Untuk itu, kata Mudzoffar, ada dua hal yang harus dipahami oleh umat Islam. Yakni sepakat dan bersatu dalam hal prinsip (ushul), serta kesepahaman dan toleransi dalam masalah furu’.

“Toleransi di sini tidak sekedar menghargai, menghormati, atau mempersilahkan saudara kita yang berbeda untuk melaksanakan sesuai dengan madzhab yang dianut. Tapi juga sampai pada tingkat kompromi, sampai pada tingkat siap melaksanakan pendapat yang tidak disetujui dalam hal furu’,” pungkasnya.*

Berdasarkan tulisan diatas, jujur apa yang saya temukan di sekitar Masyarakat terkait gambaran Ukhuwah Islamiyah sangat ditentukan oleh cara seseorang beribadah terutama Sholat dan Dzikir. Ketika sama cara ibadahnya maka akan ada "Sense" yang lebih ketimbang dengan Saudara Muslim yang berbeda. Contoh paling nyata dan parah adalah jika ketahuan Imam Mesjid pake Qunut atau gak oleh Jamaah yang tidak satu "Visi" maka mereka tidak mau berjamaah dan atau dari cara dzikir-nya yang berbeda ... sudah pasti ada aura yang berbeda. Belum ditambah masalahan Tahlilan Kematian ... tapi sekarang variabelnya bertambah banyak karena yang satu "Manhaj" pun bisa ada "Gap" ... dan penyebabnya banyak sekali. Aahhh .... sepertinya Kompleks banget penyebab permasalahan Umat ini agar bisa bersatu dan akur.

Ini adalah realita permasalahan Umat Islam, khususnya di Indonesia. Padahal Umat Islam saat ini tengah mengalami gangguan yang bertubi-tubi dan dikeroyok oleh berbagai Pihak (Baca Tulisan Ustadz Adian Husaini: Ramai-Ramai Mengeroyok Umat Islam) harusnya kita mengedepankan Ukhuwah Islamiyah diatas permasalahan perbedaan perkara cabang dalam Agama. Tetapi kita juga harus memahami bahwa Ukhuwah Islamiyah pun bisa tegak berdiri tegak jika Parameter-nya sama (Seperti Rukun dan Islam-nya sama karena kalau beda berarti Beda Aqidah)

Saya secara pribadi pun di kehidupan nyata menghadapi permasalahan Jamaah yang berbeda pandangan terkait tata cara beribadah di dalam Mesjid dan adanya "Gap" yang terjadi karena adanya Miss Komunikasi Pengurus terkait pengelolaan Mesjid (yang walaupun mereka satu "Manhaj") mencoba berdiri di tengah dan akur kepada semuanya. Karena hal ini sangat sensitif jika ikut campur terkait "Perang Dingin" di antara mereka ... apalagi mereka adalah Senior saya, terutama dari Umur (rata-rata diatas 10 Tahun keatas).

Tapi permasalahan ini bukannya tanpa solusi, karena Islam dilahirkan di Muka Bumi ini sebagai solusi. Tapi kira-kira apa yah solusi yang jitu terkait permasalahan ini, mungkin anda bisa memberi solusi?

Friday, December 11, 2015

Mengenang KH. A.F. Ghazali: Mubaligh Kharismatik Sunda

Menuliskan Tradisi Lisan Sunda

K.H. A.F. Ghazali sepertinya bukan nama yang asing bagi masyarakat Muslim Sunda, terutama kalangan pesantren dan masyarakat di desa-desa di tanah Pasundan ini. Namanya adalah jaminan untuk urusan ceramah (dakwah billisan). Pada setiap kesempatan ceramahnya, ia memilih bahasa Sunda sebagai medium menyampaikan pesan-pesan agama kepada audiensnya. Pilihan tersebut disadari betul dalam konteks dirinya sebagai manusia Sunda yang dibesarkan dalam rahim kebudayaan Sunda. Dan, bukankah para nabi juga menggunakan bahasa lokal atau ujaran kaumnya (billhughati qaumihim) dalam menyampaikan risalah kepada umatnya.

Strategi tersebut boleh jadi menginspirasi Ghazali untuk memilih bahasa Sunda sebagai pengantar dalam dakwahnya. Hasilnya, ceramah-ceramah yang disampaikan Ghazali tidak hanya menjadi tontonan di panggung dan momen pengajian, tetapi juga menjadi tuntunan yang menelisik lubuk terdalam kesadaraan para jemaahnya.

Tidak semua da’i memiliki keahlian berceramah yang memikat seperti Ghazali. Maka, dalam konteks tersebut, ceramah menjadi skill dan seni tersendiri yang tidak hanya bernilai profan (duniawi), tetapi juga berdimensi sakral (suci) bagi umat Islam. Ceramah, dalam konteks ajaran Islam tidak lain merupakan perwujudan titah Tuhan untuk amar makruf nahi mungkar (mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran).

Akan tetapi, untuk ibadah seperti itu, tidak semua orang Muslim mampu menjalankannya dengan halus, santun, bahkan jenaka seperti yang dilakukan Ghazali. Ia piawai mengemas ajaran-ajaran Islam dengan bahasa Sunda bagi khalayak sasarannya yang utama, yaitu penduduk desa di Jawa Barat. Bahasa asli penduduk Jawa Barat adalah bahasa Sunda, yang dewasa ini digunakan oleh kurang lebih 27.000.000 orang (Julian Millie: 2008).

Bahasa Sunda termasuk bahasa lokal penduduk Indonesia yang sudah tua, namun bahasa Sunda menjadi salah satu bahasa yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman (modernitas) seperti yang dilakukan oleh bahasa nasional Indonesia. Karena pada aktivitas sosial sehari-hari, masyarakat Sunda kontemporer lebih mengandalkan bahasa Indonesia. Maka, tidak heran jika beberapa ujaran dalam ceramah Ghazali, baik yang berbentuk rekaman kaset, apalagi dalam bentuk tulisan, seperti terhimpun dalam buku Agama Rakyat: Ceramah-ceramah A.F. Ghazali, banyak yang asing bagi generasi muda Sunda kontemporer.

“Verba volant, scripta manent”

Maret 2008 lalu sebuah buku unik berjudul The People`s Religion : The Sermons of A.F. Ghazali (Agama Rakyat: Ceramah-ceramah A.F. Ghazali) diluncurkan. Buku tersebut merupakan hasil transkripsi dari ceramah-ceramah sang dai yang selama ini terdokumentasikan dalam bentuk rekaman kaset. Dari puluhan tema ceramah yang terrekam dalam
kaset, buku yang ditulis Julian P. Millie –peneliti dari Monash University Australia– memilih empat tema sebagai topik yang ditulis, “Ayat-ayat Allah”, “Ngabageakeun Muharam”, “Tobat”, dan “Tugas Risalah”. Hasilnya adalah satu format buku bilingual, bahasa Sunda dan bahasa Inggris.

Buku ini boleh jadi yang pertama dalam jenisnya. Menuliskan ceramah dai kondang memang sudah banyak dilakukan. Namun, upaya tersebut biasanya dengan mengubah bahasa lisan (ceramah) menjadi bahasa tulisan. Konsekuensinya, banyak unsur dalam bahasa ujaran tersebut yang hilang karena harus tunduk pada aturan gramatika dan sense yang lazim dalam bahasa tulis. Nah, pada konteks ini, buku tersebut menjadi berbeda. Pasalnya, buku tersebut sepenuhnya menuliskan ceramah Ghazali dalam bentuk aslinya, yaitu bahasa lisan. Tujuannya, seperti diungkap penulisnya dalam pengantar buku tersebut bahwa format seperti itu untuk menangkap norma-norma kebudayaan dan keagamaan di lingkungan sosial tertentu, yakni masyarakat Sunda. Dengan tetap mempertahankan ungkapan aslinya, maka menuliskan ceramah dalam buku ini merupakan upaya untuk mempertahankan watak lisan dari ceramah tersebut.

Akan tetapi, cara seperti itu, mentranskrip bahasa lisan, memiliki kelemahan tersendiri. Hal demikian juga disadari oleh penulis buku ini. Maka, ketika ceramah itu menjadi tulisan, walhasil, ceramah-ceramah tersebut menjadi asing bagi pembaca. Konvensi dan kebudayaan yang diungkapkan oleh Ghazali boleh jadi terbilang baru bagi sejumlah orang. Namun, terlepas dari hal itu, bahasa lisan memiliki koherensi dan logika yang berbeda dari yang terdapat dalam tuturan tulisan. Dalam bahasa ujaran, gagasan-gagasan tidak selalu runtut betul dan dialog-dialog yang diciptakan oleh sang dai dengan khalayaknya tidak mudah diungkapkan dalam tulisan.

Tradisi lisan yang identik dengan masayarakat tradisional lebih banyak berbentuk dongeng, mitos, pantun, dan jampi-jampi yang diwariskan dan dikonservasi melalui ujaran dari satu generasi ke generasi penerusnya. Namun, sering kali tradisi tersebut punah di tengah pusaran zaman. Maka dengan itu, masyarakat tersebut tidak hanya kehilangan satu khazanah bahasa lisan, tetapi juga nilai dan episteme dari masyarakat penutur bahasa tersebut.

Ceramah bisa jadi merupakan metamorfosis tradisi lisan dalam masyarakat Sunda yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Terlebih, ceramah yang menggunakan bahasa lokal seperti bahasa Sunda adalah suatu kekayaan budaya yang menjadi identitas masyarakat Sunda itu sendiri. Tradisi lisan merupakan cerminan identitas masyarakat atau golongan tempat mereka hidup. Tentu saja, khazanah tersebut tidak boleh hilang hanya karena sang penutur, sang dai, meninggal dunia.

K.H. A.F. Ghazali setelah wafat tahun 2001 mewariskan ceramahnya bagi jemaahnya di tatar Sunda. Saya dan jutaan warga Jawa Barat adalah pewaris aktif (active bearers) tradisi lisan Sunda. Saya sangat apresiatif kepada Julian P. Millie, penulis buku The People`s Religion: The Sermons of A.F. Ghazali. Karyanya akan mendokumentasikan dan menyelamatkan khazanah kebudayaan masyarakat Sunda dari senjakala kepunahan. Dengan menuliskan tradisi lisan tersebut, maka ceramah sebagai satu khazanah budaya diawetkan dan dilestarikan dalam bentuk tulisan, verba volant, scripta manent. (Dede Syarif, Peneliti dan Dosen Sosiologi Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung)***

Berikut salah satu video ceramah Almarhum KH AF Ghazali di Youtube:

Sumber: moeflich.wordpress.com

Wednesday, September 30, 2015

Yuks ... Nonton Film Gerakan Pengkhianatan 30 September oleh PKI

Yang pernah mengalami masa kecil dan remaja di Era 80 dan 90-an pasti tahu dong Film G30S/PKI. Tapi semenjak Era Reformasi Tahun 1998 Film tersebut tidak pernah diputar kembali. Memang ada upaya doktrin dari Penguasa Orde Baru tapi Kebiadaban PKI ini adalah nyata dan yang jadi Korban kebiadaban paling banyak adalah Umat Islam.

Tapi seiring dengan issue agar Bangsa Indonesia meminta maaf kepada PKI terkait gerakan Pemberontakan mereka, maka sebagai Generasi Muda kita harus tahu Sejarah ... PKI adalah pemberontak dan Pembantai Umat Islam. Ideologi mereka adalah Komunis, yang sangat anti Syariat Islam.

Friday, September 04, 2015

Hasil Pertemuan Mustofa Nahra (Pengamat Terorisme) bersama Pihak SMA 28 Jakarta dan Yayasan Alkahfi

Bismillahirrahmanirrahim

Beberapa waktu yang lalu Jagat Maya dihebohkan dengan Gambar yang secara viral menyebar di Jejaring Sosial dan Aplikasi WhatsApp tentang sebuah Buku yang berjudul "Program Pelajar Jakarta Berkarakter" dimana dari capture yang ada mengundang kontroversi, karena dari judul buku tersebut saja sudah ada kata "Pelajar" tetapi materi yang diberikan seperti mengarahkan Pelajar untuk memahami filsafat tentang kebenaran Agama dan Tuhan, yang bisa menggoyahkan pandangan kesakralan kebenaran Agama dan Tuhan.

Untuk Menjawab kesimpangsiuran tersebut maka Pengamat Terorisme (Akun Twitter @MustofaNahra) mencoba melakukan Klarifikasi ke Pihak SMA 28 Jakarta (Tempat berlangsungnya acara) dan Yayasan Alkahfi yang merupakan Pihak yang menjadi penanggung jawab dan pelaksana Training Program Pelajar Jakarta Berkatakter.
Berikut hasil pertemuan Bang Mustofa yang juga didampingi Pihak Kepolisian:
  1. TUIPS, bagaimana kalau pagi ini saya share hasil pertemuan saya dgn SMAN 28 Pasar Minggu dan pihak Al Kahfi? #Kahfi
  2. Kamis (3/9/2015) siang sengaja saya agendakan bertemu pihak SMA 28. Disaksikan banyak media, pertemuan berlangsung terbuka. #Kahfi
  3. Hadir juga dalam pertemuan ini, pihak Yayasan Al Kahfi diwakili dua orang Trainer nya. Disaksikan beberapa personil kepolisian. #Kahfi
  4. Sebelum pertemuan, saya kirim SMS ke Pak Arie Budhiman (Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta), terkait isu Al Kahfi. #Kahfi
  5. Isi SMS itu, terkait kabar diputusnya kerjasama Disdik DKI dan Yayasan Al Kahfi. Tapi sayang, baru dibalas usai pertemuan. #Kahfi
  6. Ada beberapa persoalan yg terjawab terkait isu ini selama pertemuan. Namun sebagian persoalan baru terjawab saat saya pulang. #Kahfi
  7. Pertanyaan Paling Penting yang jadi perbincangan adalah: "Apakah Buku berjudul Program Jakarta Berkarakter" bermasalah? #Kahfi
  8. Kenapa pertanyaan itu penting, alasan pertama karena sebagian isi buku modul TRAINING ESA ini, telah dibocorkan ke publik. #Kahfi
  9. Beredarnya "comotan" halaman Buku ini menyebabkan keresahan masyarakat luas. Namun tidak diketahui siapa pihak yg melakukannya. #Kahfi
  10. Asal tahu saja, buku ini memang BUKAN diperuntukkan bagi masyarakat umum, namun HANYA diperuntukkan bagi Trainer saja. #Kahfi
  11. Jadi kalau tidak pada orang yang benar, buku ini bisa disalahpahami. Demikian kira2 pendapat dari perwakilan Al Kahfi yg hadir. #Kahfi
  12. Juga, apabila TIDAK membaca secara keseluruhan isi buku modul, seseorang akan mengira buku ini bermasalah. Kata Trainer. #Kahfi
  13. Untuk itu, saya pun meminta satu buku modul untuk saya bawa pulang. Saya pelajari. Agar bisa dipelajari dgn seksama. #Kahfi
  14. Sebelum saya bahas soal Isi Buku, saya klarifikasi terlebih dahulu beberapa hal. Ini penting untuk informasi kita semua. #Kahfi
  15. Bahwa SMAN 28 Pasar Minggu memang sudah pernah bekerjasama dgn Yayasan Al Kahfi sejak beberapa tahun silam. #Kahfi
  16. Bahwa Acara seperti dalam Surat yg beredar di Media Sosial ini, SMAN 28 HANYA dipinjam aulanya saja.  #Kahfi L (Lihat Gambar)
  17. Bahwa Peserta Sosialisasi acara ini, BUKAN siswa, melainkan Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah. #Kahfi
  18. Bahwa acara itu, hanya sosialisasi tentang Program saja, selanjutnya yg akan melakukan Training adalah Yayasan Al Kahfi. #Kahfi
  19. Bahwa SMAN 28 pernah diprotes massa dgn menebar spanduk di sana dua tahun silam karena adanya Training oleh Yayasan Al Kahfi. #Kahfi
  20. Bahwa SMAN 28 dan juga SMAN yg lain pernah kerjasama dgn Al Kahfi, ya karena Yayasan tersebut telah bekerjasama dgn Disdik DKI. #Kahfi
  21. Bahwa baik pihak SMAN maupun Al Kahfi berpendapat TIDAK ADA MASALAH dalam buku modul ini. #Kahfi
  22. Bahwa buku ini, dipakai acuan Pendidikan Karakter Siswa, untuk mengurangi Tawuran Pelajar, Kenakalan Remaja, dan Radikalisme. #Kahfi
  23. Bahwa Al Kahfi telah mengadakan Press Conference dan akan lapor ke polisi u/ mencari otak provokasi yg merusak nama baiknya. #Kahfi
  24. Bahwa dlm pertemuan itu saya minta Al Kahfi dapat merevisi buku modul ini karena: memang bermasalah. Ya bagi saya, bermasalah. #Kahfi
  25. Masalah ini sangat serius karena terkait pendidikan Karakter Siswa. Tapi, apa saja masalah serius sehingga buku harus direvisi? #Kahfi
  26. TUIPS, karena Toa Masjid sudah memanggil untuk Jumatan, mhn maaf share ini akan dilanjutkan usai Jumatan ya. Siap2 dulu yuk. #Kahfi
  27. Alhamdulillah Jumatan sudah selesai. Makan siang sudah selesai. Lanjutin yuk bahas Buku Modul Al Kahfi. #Kahfi
  28. Memang terkait buku ini kemarin dikabarkan begini. "Kalau tidak membaca isi keseluruhan, maka akan muncul salah paham". #Kahfi
  29. Terkait dgn poin 28 tsb, ada benarnya dan ada pula salahnya. Karena stlh membaca keseluruhan pun bukan berarti tidak salahpaham. #Kahfi
  30. Kok bisa begitu? Jangan fitnah ah! Owh tidak. Mari, saya akan sedikit beri bukti. Semoga ada awal Al Kahfi yg nyimak. #Kahfi
  31. Bahwa Buku Ini Tidak Jelas Sasarannya. Jika sasarannya adalah Siswa Islam, maka Buku ini tidak tertulis demikian. #Kahfi
  32. Jika sasaran Training ESA ini untuk Umum, semua agama, maka tidak jelas pula. Karena di dalamnya banyak ayat Qur'an. #Kahfi
  33. Kalau hanya u/ Siswa Islam, maka Buku ini cenderung TIDAK seimbang informasinya. Siswa muslim bisa kehilangan kepercayaan diri. #Kahfi
  34. Contoh ketika di hal. 10 dipaparkan QS Ali Imron 19. Maka penjelasan terhadap ayat ini sungguh aneh. #Kahfi (Lihat Gambar)
  35. Ini penjelasannya di hal 52. Perhatikan penjelasannya. Tafsir mana lagi ini? "Penghibur Hati Umat Islam". #Kahfi (Lihat Gambar)
  36. Padahal Ruh dari QS Ali Imron 19 sangat jelas: "Agama Yang Diridhai Allah HANYALAH Islam!" Kok disebut sebagai penghibur? #Kahfi
  37. Tak dijelaskan modul ini, Pandangan Barat yg mana BAHWA dorongan teror pengeboman oleh Umat Islam karena QS Ali Imron 19. #Kahfi
  38. Saya jg peneliti terorisme, tak pernah nemu adanya literatur Barat yg berbunyi "Ngebom karena alasan Islam yg paling benar". #Kahfi
  39. Sekalipun ada yg pakai ayat itu sbg motif, BUKAN BERARTI kemudian menafsirkan makna "Kebenaran Islam" sbg hanya Penghibur Hati. #Kahfi
  40. Saya menegaskan, bahwa terjemahan "Agama yg Diridhai Allah Hanyalah Islam" sudah final. Tak mungkin dibiaskan lagi. #Kahfi
  41. Perhatikan halaman 3 modul. Indikator keberhasilan di poin pertama. Pentingnya Keimanan yg Kokoh! #Kahfi (Lihat Gambar)
  42. Jika Indikatornya saja "Iman Kokoh", tetapi jika menafsirkan QS Ali Imron 19 seperti di atas, bagaimana mau kokoh??? #Kahfi
  43. Khusus pembahasan Tafsir QS Ali Imron 19 ala Yayasan al Kahfi di Modul, bisa saya bandingkan dgn Tafsir Al Azhar lain waktu ya. #Kahfi
  44. Perhatikan hal 11. Kahfi tak bisa bedakan antara dirinya sbg penulis & Pendpt Barat sbg sumber tulisan. #Kahfi (Lihat Gambar)
  45. Saya tidak tahu apakah kalimat "Kita Dapat Menyimpulkan" itu adalah keceplosan, atau kesalahan redaksi? #Kahfi (Lihat Gambar)
  46. Krn kalau yg dimaksud dlm buku hal 11 itu adlh Pendapat Ilmuwan Barat, maka bunyi tulisan hal 11 tentu "Mereka Menyimpulkan". #Kahfi
  47. Tak satupun saya menemukan upaya Kahfi membantah "Ilmuwan Barat" dgn informasi logika "cober bothside". Yang bikin siswa cerdas. #Kahfi
  48. Terkait poin (47), utamanya adalah soal menjawab tuduhan Barat hal 10 soal Terorisme. #Kahfi (Lihat Gambar)
  49. Typo poin 47. "Cober Bothside" yg benar "Cover Bothside".
  50. Dalam Jawaban di halaman 52 dan 53, maka modul sama sekali memberi informasi pembanding BAHWA agama lain ... (Lihat Gambar)
  51. BAHWA agama lain pun ada ayat serupa. Bahwa agama yg paling benar adalah Nasrani. Bahwa mereka pun juga hobi perang. #Kahfi
  52. Atau, kasihlah bukti/fakta adanya pembakaran Masjid oleh Pemeluk Nasrani. Kenapa hanya Islam Bakar Gereja saja yg ditulis? #Kahfi
  53. Maksud sy, dlm menjawab tuduhan Barat, tentu Kahfi harus fair. Bukan menerima begitu saja. Karena Barat jg kadang jadi teroris. #Kahfi
  54. Siswa2 perlu diberi fakta, bukan malah didrive agar legowo dituduh sebagai Pembunuh Kristen, Pembakar Gereja, dll. Setuju kan? #Kahfi
  55. Jika cara deradikalisasi siswa adalah dgn memberikan informasi yang TIDAK seimbang, maka sy khawatir siswa malah jadi radikal. #Kahfi
  56. Menjadi Lembaga Dakwah seperti Yayasan Al Kahfi semestinya paham. Buatlah Siswa Bangga jadi Islam. Bukan bikin mereka jengkel. #Kahfi
  57. Maka, penting ditegaskan oleh Yayasan Al Kahfi, siapa sasaran training ini. Khusus untuk Siswa Islam atau untuk Semua Agama? #Kahfi
  58. Terus terang kurang nyaman jika buku ini banyak sekali pake istilah "Tuhan" dibanding "Allah SWT". #Kahfi (Lihat Gambar)
  59. Tapi kalau sasarannya semua agama, ya maklum. Tapi kalau sasarannya Islam, sebaiknya pake "Allah SWT". Kecuali mmg tak tergantikan ya.
  60. Semisal terjemahan "Tiada tuhan Selain Allah" pasti harus pakai istilah "Tuhan", hehhe #Kahfi
  61. Nah selain materi yg diributkan ini, sebenarnya sudah baik. Namun sebagian besar sudah ada di kurikulum pelajaran agama. #Kahfi
  62. Dalam modul ini juga dibahas ilmu2 Islam yang dikemas menggunakan logika2. Ada ilmu alam, sedikit fikih, dan Biologi. #Kahfi
  63. Tapi sekali lagi, materi yg lain Tampaknya tak terkait lgsg dgn tujuan "deradikalisasi" buku ini. Sekedar bantu guru agama sj. #Kahfi
  64. Asar Dulu Ah....
  65. Nah, tweeps, yg saya dengar sudah 25 SMA mengikuti Training semacam ini. Harus diteliti terhadap alumni2 training ESA. #Kahfi
  66. Dari penelitian sederhana yg sy lakukan, banyak yang bilang tidak ada masalah dgn buku ini. Baik. Bagus. Benarkah demikian? #Kahfi
  67. Saya yakin buku ini secara keseluruhan buku ini mungkin baik. Yang perlu dipantau adalah cara menyampaikannya. #Kahfi
  68. Seperti halnya Al Qur'an, pasti semua sepakat bhw Qur'an itu sempurna. Tapi jika yg dibaca HANYA ayat2 perang saja, ngeri jg. #Kahfi
  69. Begitu juga modul. Begitu juga training. Al Kahfi membuat sistem Training hanya 7 jam. Berharap mengubah karakter siswa. #Kahfi
  70. Berharap dgn 7 jam bisa hentikan perkelahian pelajar. Hentikan radikalisme. Hentikan kenakalan remaja. Sasarannya siswa Islam? #Kahfi
  71. Jika cara itu efektif, mungkin pelajaran agama lebih baik distop! Krn kalau pelajaran agama biasanya dilakukan jangka panjang. #Kahfi
  72. Tetapi siapa mau ngukur keberhasilan Training ini? Siapa mau menjadi pengawas Trainer2 saat Training berlangsung? #Kahfi
  73. Siapa Al Kahfi, kok ada program deradikalisasi? Apakah ada kerjasama juga dengan BNPT? Itu pertanyaan2 lanjutan nanti. #Kahfi
  74. Jika memang Training ini tujuannya deradikalisasi, seharusnya tidak hanya siswa Islam saja yg diajak Training. #Kahfi
  75. Jika tujuannya untuk tidak tawuran, ya sasaran Training juga semua Siswa. Apapun agamanya. Materinya juga jangan Islam melulu. #Kahfi
  76. Apalagi, kalau tujuannya mengatasi kenakalan remaja seperti di cover modul. Mestinya tidak hanya Siswa Islam saja. Asyik. #Kahfi
  77. Nah, Kita beri apresiasi Al Kahfi atas upaya perbaikan karakter siswa di DKI. Tapi jg harus hati2 krn ini soal masa depan anak2. #Kahfi
  78. Sebenarnya masih banyak yang mesti dibedah dari buku ini dan Model Trainingnya. Tapi mungkin bisa saya sambung next Time. #Kahfi
  79. Penting: jangan sekali2 hasilkan keyakinan si siswa bhw seolah tak ada kontribusi dari luar Islam dlm banyak kasus siswa nakal. #Kahfi
  80. Jangan juga latah anggap Rohis sarang teroris, sarang radikal atau sarang2 lainnya. Sy punya sumber penelitian soal itu. #Kahfi
  81. Saya dengar banyak yg berkepentingan terhadap Rohis. Tidak hanya kepentingan yg positif. Tapi juga kepentingan sebaliknya. #Kahfi
  82. Anak2 muda di Rohis SMA, adalah generasi mengambang. Kalau jatuh ke tangan yang salah bisa berbahaya. #Kahfi
  83. Sebelum rame2 program deradikalisasi, tidak ada masalah di Rohis. Sy juga Rohis. Gatau kenapa sekarang Rohis SMA jadi rebutan. #Kahfi
  84. Saya berharap Yayasan Al Kahfi adalah pihak yang tepat dan murni untuk ikut program deradikalisasi siswa. #Kahfi
  85. Maka ketika Kepala Dinas Pendidikan DKI, Pak Arie Budhiman SMS saya bahwa TIDAK ADA PEMUTUSAN kerjasama dgn Al Kahfi, sy lega. #Kahfi
  86. Silahkan semua SMA gelar Training. Tapi kalau alasannya selalu deradikalisasi, saya kadang malah curiga. Sebaiknya diganti saja. #Kahfi
  87. Apalagi kalau peserta Training Deradikalisasi HANYA diperuntukkan siswa yang beragama Islam. Hehee ... #Kahfi
  88. Sukses Al Kahfi, Sukses Rohis, sukses semua. Terus semangat dalam ber-Islam. Salam. #Kahfi
Kesimpulan dan Opini saya:
Seperti yang ditanyakan seorang Psikolog (Mba Poppy) dalam Apa Kabar Pagi di TV One, Kamis 3 September 2015: Apakah Buku Jakarta Berkarakter ini hanya untuk Pelajar Muslim saja? sedangkan Pelajar SMA/SMK di Jakarta tidak hanya Muslim?
Dan dari Twits Bang Mustofa diatas, Bagaimana dengan mereka yang Non Muslim? apakah doktrin deradikalisasi ini hanya ditujukan kepada Pelajar Muslim saja?
Radikalisme tidak hanya milik Islam, jadi kenapa hanya Pelajar Muslim yang mendapat doktrin deradikalisasi ini?
Harusnya jika ingin membentuk Pelajar berkarakter dan menjauhi radikalisasi maka Pelajar difahamkan pentingnya pemahaman Agama yang benar tanpa bias oleh doktrin dan pengajaran tertentu yang belum jelas dan debatable.
Padahal materi dan kurikulum Pendidikan Agama jauh lebih lengkap untuk diajarkan, kenapa tidak memaksimalkan Guru Agama saja agar Pelajar memahami Agama dengan baik dan benar???

Sumber: 
Twitter Mustofa Nahra ( Akun @MustofaNahra)

Tuesday, August 25, 2015

Proteksi Wall Kita dari "Tag" Spam dan Virus di Facebook

Seringkali banyak yang tidak sadar ketika wall di Facebook mereka di-tag gambar atau video porno. Banyak yang tidak tahu mengapa gambar porno bisa muncul di wall mereka sehingga banyak yang bisa melihat gambar tersebut.

Tapi ... sebenarnya yang nge-tag gambar tersebut pun sebenarnya tidak tahu kenapa mereka sampai nge-tag begitu banyak orang dengan gambar porno.

Intinya sech gambar tersebut adalah semacam Spam/Virus yang menyebar secara viral, dan jika diklik bisa menyebar ke jejaring teman yang ada di Facebook.

Untuk proteksi Facebook supaya tidak terkena tag gambar dan video porno, ada langkah proteksinya. Caranya simple, kurang lebih sebagai berikut:

1. Di profile kita klik tanda panah kebawah:

2. Pilih Setting:

3. Di Menu Setting, dari General pindah ke Timeline and Tagging:

4. Di Menu who can post to your timeline? rubah dari Friends to Only Me:

5. Tapi jangan lupa di Menu Review posts friends tag you in before they appear on your timeline? dibuat enable atau On. Agar apabila ada teman kita yang ingin tag info penting, bisa kita approve setelah kita izinkan:


Thursday, April 30, 2015

Innalillahi ... Bayi Lahir di Toilet Pasar Cipanas

Bismillahirrahmanirrahim, Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi siapa saja dan mengambil pelajarannya.

Pertama kali saya mendengar berita tentang Bayi lahir di Toilet Pasar Cipanas adalah dari Istri saya yang sedang mengambil jahitan di Pasar kemarin Rabu Siang (29 April 2015). Ketika ngambil pakaian ke Tukang Jahit, dia mendengar obrolan orang-orang sedang heboh membicarakan Bayi yang baru lahir tetapi tempat lahirnya menyedihkan yaitu di Toilet Pasar dan lebih parahnya ditinggalkan oleh Sang Ibu. Tetapi Istri yang merasa miris dan gak kuat mendengar berita itu memilih pergi (perjuangan untuk melahirkan 2 orang anak dengan 2 kali Operasi Cessar mungkin membuat dia berpikir: "bagaimana mungkin Bayi yang didambakan setiap Ibu ditinggalkan begitu saja di Toilet").

Malam harinya saya coba searching di Mesin Pencari Google namun tidak menemukan beritanya, kemudian mencarinya di Twitter dan saya mendapatkan Twit bahwa ada bayi lahir di Toilet Pasar Cipanas.



Hari ini (30 April 2015) saya coba kembali searching di Google dan sudah ada yang memberitakannya:

DIGIRING: Petugas menggiring ibu bayi LF (18). Bayi dekat toilet yang masih berlumuran darah (insert).

POJOKSATU.id, CIANJUR - Warga Pasar Cipanas digegerkan penemuan bayi baru lahir di WC toilet Lantai 2 Blok A pasar tersebut, kemarin (29/4). Usai diketahui baru lahir, sang ibu pun ditemukan terkulai lemas.
Kepala Keamanan Pasar Cipanas Saeful Rohmat menjelaskan, kejadian sekitar pukul 11.30 WIB, bermula saat adanya laporan dari penjaga WC yang curiga karena ada seorang wanita lama di dalam kamar mandi. Nah karena penasaran, dirinya bersama penjaga toilet langsung membongkar pintu WC.
“Kami curiga ada seorang wanita yang juga pedagang di pasar ini (Cipanas,red) lama di dalam kamar mandi. Langsung, saja pintu kamar WC kami bongkar dan benar saja menemukan ibu dan bayi yang masih berlumuran darah di dalam WC,” kata Saeful.
Setelah menemukan bayi dan ibunya, dirinya langsung menelepon bidan di Puskesmas Cipanas. “Setelah itu bayi dan ibunya langsung dibawa ke Puskesmas Cipanas untuk dilakukan pertolongan. Lantaran darah sudah banyak yang keluar,” tuturnya.
Diketahui, ternyata ibu bayi berinisial LF (18) warga Kampung Tunggilis Desa Ciputri Kecamatan Pacet itu, merupakan penjaga toko di Pasar Cipanas. “Sang ibu bayi ternyata belum menikah, diduga korban hamil hasil hubungan gelap dengan pacarnya,” ujarnya.
Pihaknya hingga kini belum mengetahui apakah kejadian itu disengaja atau tidak. “Makanya kami serahkan ke pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya,” tandasnya.
Bidan Puskesmas Cipanas Tika menjelaskan, bayi jenis kelamin perempuan tersebut lahir dengan kondisi sehat, dengan berat badan 2,6 kilogram dan tinggi 49 centimeter. “Bayi lahir dalam usia kandungan 9 bulan. Kami langsung melakukan pertolongan pertama, sehingga pendarahan bisa ditangani,” ungkapnya.
Kapolsek Pacet AKP Wadi Sa’bani menuturkan, masih melakukan penyelidikan, dengan memeriksa dan memintai keterangan sejumlah saksi. Sedangkan untuk lokasi kejadian sudah di police line. “Apakah ada upaya pelanggaran hukum itu belum tau. Namun kini kita upayakan bagaimana memberikan perawatan bagi bayi dan ibunya,” ujarnya.
Menurutnya, selama tahun 2014 ada sekitar tiga kejadian yang hampir mirip. Maka diharapkan jangan sampai terjadi lagi kasus pembuangan bayi. “Jika hamil di luar nikah, tetap harus memikirkan kondisi bayinya. Pasalnya jika membuang bayi, dan membuatnya tewas itu sama dengan membunuh dan menghilangkan nyawa orang,” tandasnya.(fhn/dep)
Innalillahi Wa Innailahi Raaji'un ... jika benar seperti apa yang diberitakan diatas, maka tanda-tanda akhir zaman dimana Zina merajalela sudah benar-benar nyata terjadi.

Pelajaran Yang Harus Diambil Umat Islam

Hubungan Suami Istri tanpa Ikatan Pernikahan saat ini sudah marak terjadi, Umat Islam yang menjadi Pemeluk Agama Mayoritas di Indonesia pun Penganutnya banyak yang melakukan. Padahal dalam Islam, jangankan berzina dengan memasukan Kemaluan Laki-Laki ke Kemaluan Perempuan ... mendekati Zina pun dilarang. Harusnya Umat Islam sadar bahwa tahapan Berzina itu tidak langsung berhubungan intim, tapi berproses. Awalnya mungkin hanya sahut-sahutan di Situs Jejaring Sosial semacam Facebook atau Twitter, kemudian mojok di Private Message (Pesan Pribadi). Setelah itu ngajak ketemuan, jalan bareng ... pegangan tangan, ciuman, petting (meraba-raba bagian tubuh dan berhubungan badan tanpa memasukan alat kemaluan) hingga akhirnya ke tingkatan Zina paling besar dosanya yaitu melakukan Hubungan Suami Istri.

Jika diperhatikan para Pemuda dan Pemudi itu tidak faham konsekuensi jika setelah berhubungan intim bisa mengakibatkan kehamilan. Tidak ada alat kontrasepsi yang 100% mencegah kehamilan, tetap ada kemungkinan (walaupun dengan persentase yang sangat kecil) tetap hamil. Apalagi yang tidak menggunakan Alat Kontrasepsi ???

Kebobrokan Akhlak Muda-Mudi Islam saat ini karena mereka sudah jauh dari Syariat Islam, mereka tidak mempunyai komunitas (terutama dalam perkara Agama) penyeimbang dalam menghadapi zaman globalisasi ini. Mereka tidak faham akan perkara Halal atau Haram, karena doktrin yang ditanamkan dari lingkungan sekitar sangat rapuh. Jika melihat lebih dalam lagi, kenapa Zina merajalela di kalangan mereka adalah karena mereka memandang bahwa Nikah adalah sesuatu yang berat dan tuntutan orang-orang sekitar bahwa jika Nikah harus punya ini-itu atau modal minimal. Faktor Keluarga yang meminta jika para Muda-Mudi yang masih usia Belasan Tahun atau 20-an awal adalah jika mereka ingin menikah harus siap materi dengan ukuran tertentu. Sementara secara Backstreet mereka menjalin hubungan haram (karena belum nikah) yang menjurus pada Perzinahan dan mengakibatkan kehamilan.

Oleh karena itu, Para Orang Tua harus sadar bahwa ukuran materi bukan penanda bahwa sebuah Pernikahan akan sukses. Mengedepankan bahwa Nikah adalah untuk Ibadah adalah hal utama yang harus ditanamkan Orang Tua kepada anak-anaknya. Karena jika menunggu si anak harus mempunyai kecukupan materi dengan takaran tertentu, yang mana hal ini membuat si anak lebih memilih berhubungan intim tanpa menikah karena merasa belum cukup materinya. Dan ketika zina merajalela, maka itu sudah mengundang adzab Allah SWT ... Astaghfirullah

Dan kepada para Ustadz dan Ulama, harusnya sadar bahwa perkembangan zaman yang sungguh pesat ini harus diimbangi adapatasi mereka terhadap apa yang terjadi saat ini. Materi dakwah pun harus menyesuaikan dengan masalah yang dihadapi Muda-Mudi saat ini. Permasalahan Anak Muda tahun 90-an dengan zaman internet sekarang ini sangat jauh berbeda ... oleh karena itu para asatidz harus faham. Dan yang pasti ... mereka harus mau merangkul Anak Muda yang cenderung liar saat ini.

Kepada Pemerintah yang masih ngaku Islam, harusnya punya peran yang nyata ... khususnya untuk Cianjur ... kemana GERBANG MARHAMAH (Gerakan Membangun Masyarakat ber-Akhlakum Karimah), Plang selamat datangnya aja dicopot :(

Dan kepada masyarakat harusnya peduli, dukung Program-program dakwah yang mengajak Anak Muda kembali ngaji dan aktif di Mesjid. Jangan paranoid (su'udzan) dengan gerakan dakwah, selama mereka terbuka dan mau memaparkan konsepnya ... itu jalan bagi Anak Muda untuk menemukan jalan yang diridhai Allah SWT. Seperti isu ISIS itu cuman dagelan propaganda saja karena jangankan kita sebagai Umat Islam, mantan Menteri Luar Negeri Amerika tahun 2013 saja bilang kalau ISIS itu mereka yang bikin.

Tuesday, April 07, 2015

Media Islam Yang Miskin dan Kecil Ini, Kenapa Sampai Diblokir?

Bismillahirrahmanirrahim

Pemblokiran 22 Situs Islam oleh Badan Penanggulangan Nasional Terorisme (BNPT) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), dimana dalam prosesnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada para Pengelola Situs yang diblokir, maka secara spontan menimbulkan reaksi dari Umat Islam serta bereaksi terhadap langkah Pemerintah itu. Karena langkah itu dianggap sebagai bentuk Pengekangan kebebasan menyampaikan informasi.

Padahal berdasarkan pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Machfud MD, Jika Pemerintah ingin melakukan Pemblokiran atas sebuah situs maka harus lewat proses Pengadilan. Jadi tidak bisa karena faktor dislike atau perbedaan pandangan, maka langsung bisa dieksekusi Pemblokiran.

Reaksi dari Umat Islam sebagai bentuk perlawanan terhadap langkah sembrono KOMINFO dan BNPT adalah mengajak Publik untuk memasang Hastag di Twitter #KembalikanMediaIslam dan terbukti 2 hari setelah Pemblokiran menjadi Nomor Satu di Trending Topic Twitter Indonesia dan Nomor 5 untuk Dunia. Dan termasuk yang melakukan protes keras adalah salah satu Da'i dan Ulama terkenal di Indonesia yaitu Ustadz Arifin Ilham:
Kalau mendengar Penjelasan BNPT yang memberikan perintah kepada KOMINFO untuk memblokir 22 Situs Islam ada yang "masuk akal" dan ada menurut Penulis anggap "Gila" :D

Yang masuk Akal contohnya: karena dianggap memelintir Jihad (emang yang berhak menafsirkan makna Jihad cuman BNPT doang? trus fungsi 4 Imam Madzhab di kalangan Ahlus Sunnah Waljamaah apa dong? dan sudahkah minta pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI)? :p ), kemudian Faham Takfir (Mengkafirkan Pihak lain) tapi kalau yang ini kayanya mengarah pada Issue pembahasan Kesesatan Syiah oleh Media Islam. Seperti yang terungkap dalam sebuah acara TV, dimana ketika Salah satu Pengamat Terorisme Mustofa B. Nahrawardaya dan perwakilan dari Redaksi GemaIslam.com sampaikan:


Nah kalau salah alasan paling "Gila" kenapa BNPT melakukan blokir kepada Situs Islam karena semuanya menggunakan Domain Dot Com
Kalau 22 Situs Islam itu diblokir karena mengunakan Domain .com kenapa situs-situs berita lainnya tidak diblokir, seperti: Detik.com atau Kompas.com atau Kantor Berita Nasional Indonesia Antaranews.com. Kemudian salah satu alasan kenapa BNPT merekomendasikan pemblokiran Situs Islam tersebut karena ketidakjelasan Pengelola. Untuk hal itu mari kita kunjungi beberapa situs yang diblokir:

3. Aqlislamiccenter.com : http://aqlislamiccenter.com/tentang-kami/

Oleh karena itu, kiranya Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Nasional Terorisme (BNPT) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika harusnya lebih bijak dan arif dalam mengambil sebuah kebijakan. Dan jika Media Islam yang Kecil dan Miskin ini (seperti yang disampaikan Ustadz Bachtiar Natsir selaku Pimpinan Aqlislamiccenter.com) melakukan kekeliruan, harusnya dibina dan diarahkan sesuai dengan aturan main yang ada.

Jangan karena tekanan pihak tertentu atau karena faktor perbedaan pandangan terhadap sesuatu, lantas langsung dihabisi.

Monday, March 30, 2015

Ayo Kirimkan Email Keberatan Atas Pemblokiran Situs Islam ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO)

Protes cerdas yuk kawan ...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Geram atas pemblokiran situs Islam oleh Kominfo atas saran BNPT (Badan Nasional Penanggulan Terorisme) itu naluriah kita sebagai seorang Muslim, tapi kita masih bisa ikhtiar untuk mengetuk hati nurani Orang Kominfo (terutama Orang Islam disana) untuk mengeluarkan Situs-situs Islam yang sering kita kunjungi dari daftar Blokir DNS yang dimiliki Kominfo dan begitu juga DNS yang dimiliki ISP.
Kalau saya mengirim email seperti dibawah ini:
Email To: baht002@kominfo.go.id
Judul Email: Keluarkan Hidayatullah.com dari Daftar Situs Pemblokiran Kominfo
Isi Email:
Dear Kementerian Kominfo,
Saya adalah salah satu pengakses situs Hidayatullah.com, yang dari sana saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Di situs tersebut juga dimuat artikel2 Islami yang sangat berguna.
Sejauh ini, saya tidak melihat bahwa situs Hidayatullah.com adalah penyebar radikalisme atau simpatisan radikalisme. Justru sebaliknya, situs dakwatuna banyak memberikan pencerahan tentang Islam yang baik dan benar.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini saya nyatakan MENOLAK KERAS atas pemblokiran situs Hidyatullah.com dengan alasan terkait radikalisme Islam.
Hormat saya,
Idrus Firmansyah
http://idrusfirmansyah.blogspot.com
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh